Bahasa
yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang
dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi
serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Penggunaan bahasa di kalangan
remaja sudah semakin tidak beraturan.
Pengaruh dari perkembangan teknologi dan jaman yang semakin canggih
meberikan dampak yang negative terhadap bahasa yang kita gunakan sehari-hari
yaitu bahasa ibu. . Penggunaan bahasa yang semestinya mengikuti kaedah
berbahasa yang baik dan benar namun kenyataannya bahasa yang dibawa sejak lahir
(bahasa ibu) semakin dilupakan oleh remaja khususnya. Padahal bahasa ibu merupakan bahasa yang
dibawa sejak lahir dan masih digukan hingga saat ini. Remaja memang pribadi
yang masih labil dan rentan sekali terpengaruh oleh perkembangan jaman. Salah satunya pengaruh penggunaan bahasa
gaol yang semakin merajalela. Bahasa
gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja
sekelompoknya selama kurun tertentu. Bahasa gaul remaja memiliki cirri khusus, diantaranya
singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek,
sementara kata yang agak panjang akan diperpendek lagi. Seperti kata aku, saya
di rubah menjadi “Gue, gua(ditulis pula gw)”, contoh yang lain seperti tidak peduli menjadi “emang gue pikirin!”.
Hal ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan
ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk
menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar
pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya Seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa
gaul terhadap bahasa daerah khusunya Bahasa bali dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan
bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif terhadap
perkembangan bahasa daerah sebagai
identitas bangsa pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Dewasa ini,
masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi
muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan
generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa daerah
yang sebagai cirri khas meraka sendiri. Salah satu mahasiswa undiksha yaitu Ni
Made Pena Wati jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas berpendapat tentang
pengunaan bahasa daerah yang semakin memudar di kalanga remaja, katanya” para remaja saat ini sangat memperhatinkan mengapa demikian
karena dilingkungan maysarakat sekarang telah kita ketahui remaja sekarang
lebih cenderung mengguinakan bahasa luar diluar bahasa daerah, jika terus
begini bahasa daerah akan memudar dan dilupakan atau mungkin tidak diakui lagi.
menggunakan bahasa lain memang penting baik itu bhs indo maupun inggris karena
dengan memahami kedua bahasa tersebut kita lebih mudah mendapatkan pekerjaan
tetapi jngn sampai meninggalkan kebudayaan bhs kita sendiri (bhs bali).
Begitulah ungkapann dari remaja yang mencintai bahasa daerah dan juga menghargai bahasa asing yang masuk
ke daerahnya. Patut di acungi jempol pendapat yang di kemukakan saudari Pena
yang kerab di sapa oleh teman-temannya.
Meskipun remaja ini sama seperti remaja-remaja lainnya tetapi dia memiliki keunikan tersendiri dia
dapat memilah dan memposisikan mana bahasa yang patut digunakan dan mana
bahasa yang tidak patut dicontoh.
identitas suatu bangsa adalah bahasa, jika suatu bahasa hilang maka punahlah kebudayaan disuatu bangsa tersebut
BalasHapus